Pasang Iklan hubungi Indra 02191872929

Pasang Iklan link perusahaan di informasi komersial Rp 75,000 /bulan

Pasang Iklan Sponsor Perusahaan Rp 100,000 /bulan


Info Hubungi Indra: 021 9187 2929-0813 9809 1829


Senin, 16 Agustus 2010

Sendiri

Setiap orang pasti pernah dijadikan tempat sampah alias tempat curhat bagi orang-orang yang ada di sekitarnya. Namun ketika kita mengalami kesulitan, apakah kita menemukan orang yang tepat untuk berbagi? Semua terasa sulit, gagal berkali-kali, rasanya semua gambaran menjadi buram, target-target tidak tercapai, semua rancangan jadi kacau. Sebagai konselor, kita dapati tidak ada yang bisa diajak berbagi, karena semua orang selalu mempercayakan masalah mereka pada kita. Kita selalu menjadi pendengar setia, dan memegang rahasia dari banyak orang. Rasanya sangat aneh bagi kita para konselor, untuk membagikan masalah kita pada orang lain. Kita menjadi takut gambaran diri kita menjadi orang yang bisa diandalkan oleh sesama selama ini menjadi rusak. Kita diuji dengan semua perkataan kita sendiri yang sudah menguatkan orang lain. Masalah-masalah tak terduga muncul beruntun, dan kita berdiri sendirian karena di mata kita tidak ada orang yang cukup bijaksana untuk berbagi.

Tender pekerjaan yang fee-nya tidak sebanding dengan apa yang kita perhitungkan. Uang kita yang tidak jelas lari kemana oleh rekan bisnis. Stok barang menumpuk yang tak kunjung laku karena cacat produksi. Atasan bermasalah mencuri database klien kita. Teman puluhan tahun yang menusuk dari belakang karena uang yang jumlahnya tidak besar. Keseriusan yang berbuah kegagalan. Orang-orang dari masa lalu yang terus merongrong keuangan kita. Gaji yang tidak kunjung naik. Saudara-saudara yang terus menekan kita. Kita tidak tahu kemana lagi harus mengadu, karena kita sudah terlanjur menjadi tempat bersandar bagi orang lain. Kita terlalu gengsi untuk membuka dan membiarkan orang lain melihat gejolak yang terjadi di dalam diri kita. Kita dituntut untuk selalu tersenyum, karena beban moral sebagai seorang konselor. Saat orang lain datang dengan masalah mereka, kita dituntut tetap berkepala dingin mencari solusi untuk mereka.

Lalu ada terngiang di dalam diri Anda, "You are born to win", Anda dilahirkan untuk menjadi pemenang. Anda mulai meragukannya. Benarkah seperti itu? Kenyataan bahwa Anda saat ini lemah dan tidak berdaya, mulai membantah semua konsep tentang "menjadi pemenang" atas segala perkara dan masalah Anda. Selama ini Anda membantu orang lain tanpa mengharapkan suatu imbalan apapun dari orang itu. Anda sudah dengan baik memerankan peran Anda sebagai penghibur di saat kesusahan. Dengan segala kesabaran dan toleransi, Anda mau mengerti masalah orang lain walau kadang orang lain akhirnya menjadi orang yang mengkhianati Anda. Apakah Tuhan memberikan janji-Nya dengan sembarangan? TIDAK! Sama sekali TIDAK!
Lalu kenapa semua harus terjadi? Kenapa kita dengan mudahnya menyelesaikan masalah orang lain? Kita bertanya-tanya kenapa semua ini harus terjadi. Apalagi terjadi begitu cepat, beruntun dan sangat menyita energi. Akhirnya, jawabannya adalah berpikirlah positif. Ya! Semudah itu, seperti pada saat Anda menjawab semua masalah orang lain. Anda harus mengerti satu hal, seorang pemenang tidak dapat dikatakan sebagai pemenang tanpa ujian. Kita bahkan harus terus menguji diri kita. Ujilah hati Anda, ujilah pikiran Anda, ujilah prinsip Anda. Segala ujian baik adanya!
1 Korintus 11:31
Kalau kita menguji diri kita sendiri, hukuman tidak menimpa kita.
Jangan sampai ada motivasi yang salah dalam hidup kita. Karena Tuhan melihat HATI Anda, percayalah bahwa TIDAK ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan. Anda bisa berbohong pada siapapun, tetapi Anda tidak akan pernah bisa berbohong pada diri sendiri dan pada Tuhan! Jagalah hati Anda dengan segala kewaspadaan! Karena Tuhan mencatat segalanya!
Yakobus 3:16
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Mengapa semuanya terlihat mudah saat Anda menyelesaikan masalah orang lain? Because there's a big difference between knowing the way and walking in it. Hanya tahu TIDAK cukup! Dasar semuanya adalah kasih, tapi kasih yang berupa kata-kata adalah sia-sia. Kalau selama ini kita merasa puas dengan menjadi konselor yang baik dan bijak itu tidak ada gunanya. Karena perbuatan memberi dampak lebih dari sekedar perkataan. Kita para konselor terlahir untuk memberi impact yang besar!
1 Yohanes 3:18
Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Bila Anda selama ini dengan mudahnya berkata-kata, cobalah sedikit menilik dan jujur terhadap diri sendiri. Apakah Anda sudah melakukan apa yang Anda katakan? Apakah Anda benar-benar berjalan dalam prinsip Anda? Segala pertandingan dan masalah pada awalnya adalah untuk mengukur seberapa besar tingkat integritas Anda. What is integrity? Integritas adalah saat Anda melakukan apa yang Anda katakan. Pikiran sejalan dengan perkataan, dan perkataan sejalan dengan perbuatan. Itulah integritas!
Yakobus 2:26
Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati.
Seorang dinilai bukan dari kata-kata, tidak dinilai dari jabatannya dalam gereja, bukan dari seberapa besar pelayanannya dalam gereja. Tuhan punya standar sendiri yang mungkin sulit dimengerti oleh kita sebagai manusia. Dia menilai kita dari hati, juga Tuhan menilai kita dari buah yang kita hasilkan.
Matius 7:18
Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
Jangan pernah puas bila Anda sudah bisa membangun orang lain, karena bukan Anda yang membangun mereka. Tuhan membangun Anda dengan cara-Nya sendiri, Dia memberi masalah untuk Anda supaya makin nyata karya-Nya di dalam kita. Dia ingin kita menjadi 100% Firman yang menjadi daging. Satu hal yang perlu Anda ingat, bila Anda terus memaksa untuk berdiri sendiri dengan segala keterbatasan Anda, dapat dipastikan Anda tidak akan dapat bertahan dan menjadi hancur. Jadilah pelaku Firman, bukan hanya memperkatakannya saja.
Matius 7:24-25
"Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu."
Keuntungan dari masalah, inilah kata-kata yang sering kita ucapkan pada pasien kita saat kita menjadi konselor mereka: "Ambil saja hikmahnya. Mungkin Tuhan punya maksud baik dalam hidup Anda."
Tuhan PASTI (bukan mungkin) selalu punya maksud yang indah pada waktunya (Pengkhotbah 3:11) di dalam setiap masalah, selama masalah itu bukan dari buah perbuatan dosa Anda. Sekalipun masalah itu adalah buah dari dosa Anda, Tuhan akan menyelesaikannya bila Anda sungguh-sungguh berserah dan bertobat. Hanya saja jangan pernah memaksakan penyelesaian yang Anda inginkan terjadi, karena konsekuensi dosa kadang tetap tidak bisa dihindari. Karena Tuhan BUKAN manusia (jalan-Ku bukan jalanmu, rancangan-Ku bukan rancanganmu). Setiap masalah akan membawa kita terbang semakin tinggi, tergantung kita meresponnya, tergantung dari apakah mental dan karakter kita dibuat. Tergantung seperti apa kita sudah melatih dan membangun karakter kita! Anda lebih dari pemenang, Anda diciptakan untuk mengalahkan permainan. Jangan biarkan Anda dipermainkan dengan perasaan Anda (kita ingat banyak sekali pasien kita yang sulit diajak bicara ketika emosi sudah menguasai pikiran logis mereka). Karena pikiran kita adalah pertempuran, kita harus senantiasa menjaga pikiran kita dengan Firman Tuhan.
Anda harus tetap bergantung pada Tuhan, karena Anda ada dari Dia, Anda ada oleh Dia, dan Anda ada untuk Dia. Anda tidak berhak protes atas masalah yang Anda hadapi. Anda harus berserah pada Tuhan. Manusia hanya akan mengecewakan Anda. Banyak sekali kasus dimana seorang konselor dicibir saat mereka mulai terbuka akan masalah mereka. Mereka dicap lemah, akhirnya konselor itu kehilangan urapan karena ragu apakah penyertaan Tuhan masih ada di dalam hidupnya. Mengapa demikian? Karena mereka mulai berharap pada manusia. Baiklah kita berharap hanya pada Tuhan, biarlah Dia yang tunjukkan siapa orang yang memang bisa dipercaya menjadi orang yang menjadi penyambung suara Tuhan di dalam pergumulan Anda. Karena berbicara pada orang yang salah, justru akan memperkeruh masalah. Ketahuilah Anda tidak sendirian, karena Tuhan bersama Anda. So when you are alone and feel no one with you, tidak ada yang bantu masalah, cek hati, jaga pikiran, introspeksi apakah Anda sudah menjalankan semua yang Anda katakan? Atau itu hanya sebuah omong kosong yang keluar dari mulut Anda. God bless you.

Source : Cahyadi Tanujaya

by :Indra putra

Tidak ada komentar: