Pasang Iklan hubungi Indra 02191872929

Pasang Iklan link perusahaan di informasi komersial Rp 75,000 /bulan

Pasang Iklan Sponsor Perusahaan Rp 100,000 /bulan


Info Hubungi Indra: 021 9187 2929-0813 9809 1829


Jumat, 27 Agustus 2010

Didik Anak Laki-Laki Anda dengan Figur Laki-Laki part 1

Jika kita berbicara tentang geng, pengendara yang ngebut, anak yang menimbulkan masalah di sekolah, perampok, pembunuh berantai, pelaku kriminalitas di perusahaan, diktaktor, mengapa kebanyakan dari mereka hampir semua laki-laki? Dikatakan bahwa anak laki-laki mengalami lima kali lipat problem belajar, sepuluh kali lipat problem tingkah laku di sekolah. Pada saat dewasa, anak laki-laki terlibat empat kali angka kecelakaan berkendaraan, sembilan kali lipat angka peluang masuk penjara.
Karena itu semua, kalau Anda punya anak laki-laki, tidaklah cukup membesarkan serta mengasuh mereka menjadi anak-anak ‘normal’. Kini saatnya mulai membentuk ‘laki-laki jenis baru’. 

  • Langkah pertama yaitu kita harus memperoleh gambaran yang jelas mengenai laki-laki dewasa seperti apa yang kita harapkan dari anak laki-laki kita kelak.
Anda perlu mendidiknya dalam kehidupan sehari-hari, dalam setiap kejadian-kejadian kecil dalam hidup. Ketika anak laki-laki Anda menakali saudara perempuannya atau temannya, itulah saatnya Anda sebagai orangtua menengahi dengan bersikap tegas dan mengatakan padanya untuk tidak melakukan itu lagi. Demikian juga bila anak perempuan Anda melakukan kenakalan tersebut. katakan padanya, “Ibu ingin kamu tumbuh menjadi orang dewasa yang bisa menghargai tubuh orang lain, juga menghargai tubuh sendiri. Kalau orang lain bilang berhenti, maka kamu harus berhenti.”
Pada dasarnya, anak laki-laki senang mempertontonkan perasaannya, mereka senang menunjukkan dirinya sebagai pahlawan dan seseorang yang melakukan tindakan nyata. Mereka punya sifat loyal, mampu menahan diri saat berhadapan dengan sesuatu yang tak menyenangkan, dan memiliki rasa keadilan yang kuat. Mereka suka humor, optimis, dan senang berada di posisi paling depan.
  • Langkah kedua, yaitu membiarkan anak laki-laki Anda lebih banyak menghabiskan waktu dengan ayahnya. Rata-rata para ayah meluangkan waktu selama enam menit setiap hari untuk berinteraksi dengan anak-anaknya. Hal ini berarti, anak laki-laki butuh figur yang dapat dia ikuti, para ayah pun membutuhkan pria dewasa lainnya untuk membesarkan dan mengasuh anak laki-lakinya, anak laki-laki perlu belajar bersikap pantas terhadap anak perempuan, mereka perlu perlindungan agar tidak diperlakukan secara kasar, dan mereka perlu bantuan untuk belajar bekerja dan mampu mengurus dirinya sendiri di rumah.
Namun bagaimana jika Anda adalah seorang ibu yang menjadi orangtua tunggal bagi anak laki-laki Anda? Jika karena perceraian, sebaiknya anak laki-laki Anda sering bersama dengan ayahnya. Bukan berarti seorang perempuan tidak bisa membesarkan dan mengasuh anak laki-lakinya dengan sehat. Keberhasilan seperti itu memerlukan perencanaan khusus. Apakah itu?
Dalam menjadi orangtua tunggal, baik itu si ibu maupun sang ayah, perlu kerap melakukan tindakan cinta lembut dan cinta tegas. Cinta lembut adalah cinta yang Anda berikan kepada anak Anda, kasih sayang, rasa manja yang tidak berlebihan, dan kelembutan hati Anda. Cinta tegas yaitu dengan menjaga sikap tegas dalam menolak sesuatu atau meminta dia melakukan sesuatu demi kebaikannya.

Bagi seorang ibu yang menjadi orangtua tunggal, ada bahaya kehilangan kelembutan pada saat mencoba menjaga sikap tegas yang sedang dibutuhkan oleh anak laki-lakinya. Kaum perempuan biasanya kurang tega untuk bersikap lugas dan memang pada dasarnya seorang ayah lebih mudah menerapkan disiplin daripada seorang ibu.

Mintalah bantuan dari teman-teman atau seorang ahli bila dalam hal ini Anda merasa kehilangan kendali. Terutama dalam menghadapi anak laki-laki berusia sekitar empat belas tahun. Dalam situasi seperti ini amatlah penting untuk tidak memukul atau menyakiti fisik, atau melontarkan ungkapan yang menyinggung perasaan anak. Anda perlu belajar juga dari keluarga lain yang Anda lihat berhasil dalam mendidik anak laki-laki mereka.

Ketidakhadiran ayah tentu saja menyakitkan dan merusak anak perempuan, tapi ketidakhadiran itu bahkan menghancurkan anak laki-laki. Akibatnya, bisa saja anak laki-laki itu sengaja menunjukkan sikap agresif. Jika David kecil (kita ambil nama David sebagai ilustrasi) memiliki seorang ibu guru yang baik, hidup bersama ibunya, tinggal di rumah neneknya, dan bertemu dengan teman-teman ibunya yang perempuan, bagaimana dia bisa mengenal bagaimana sosok pria itu sebenarnya.
Mereka secara alamiah akan mencoba menebus dan mencari sosok maskulin tersebut dalam kehidupan nyata mereka.
 
Pada bahasan selanjutnya, akan dibahas bagaimana mendidik anak laki-laki Anda dengan tepat. Dan apa saja yang harus dipelajari anak Anda untuk dapat menjadi laki-laki dewasa yang tepat. Kiat-kiat atau masukan apa yang mungkin dapat Anda pakai buat mendidik anak Anda, khususnya bagi Anda para ayah yang bingung menghadapi tingkah laku anak-anak laki-laki Anda.
by :Indra putra

Tidak ada komentar: