Pasang Iklan hubungi Indra 02191872929

Pasang Iklan link perusahaan di informasi komersial Rp 75,000 /bulan

Pasang Iklan Sponsor Perusahaan Rp 100,000 /bulan


Info Hubungi Indra: 021 9187 2929-0813 9809 1829


Jumat, 20 Agustus 2010

Melangkah Maju di Masa Sulit

"As a man thinks in his heart, so is he" (Proverbs 23:7)

Seorang pemuda negro dengan wajah penuh kesedihan mendatangi Pendeta Robert H. Schuller. "Pak pendeta, semuanya kacau. Aku ini orang yang malang," katanya penuh keputusasaan. Dengan rasa penasaran pendiri gereja The Crystal Cathedral di California itu balik bertanya, "Loh, emangnya ada apa?" Spontan si negro menyahut, "Aku ini orang yang celaka. Aku terlahir sebagai seorang negro. Tidak mungkin aku bisa sukses dalam hidup ini. Aku memang dilahirkan untuk menjadi orang gagal seumur hidupku."

Sejenak Robert terdiam lalu ia berkata, "Saudaraku, saudara berasal dari keturunan mana?" Kembali si negro menjawab dengan nada putus asa. "Aku ini seorang keturunan negro. Nenek moyangku berasal dari Afrika. Kami adalah keturunan budak yang diangkut dengan kapal dari Afrika ke Amerika sini. Itulah sebabnya aku tidak mungkin sukses dalam hidupku," ujar si negro.

"Saudaraku, coba saudara renungkan kembali. Puluhan tahun lalu saat nenek moyang saudara datang ke sini tentu mereka menaiki kapal. Saat itu kapal-kapal yang ada belum secanggih sekarang. Teknologi pelayaranpun masih terbilang kuno. Tentu mereka menempuh perjalanan berbulan-bulan di atas kapal itu. Jika mereka tidak kuat, mereka akan mati di atas kapal. Tapi nenek moyang saudara tentu sangat kuat hingga dapat bertahan hidup hingga sampai ke Amerika ini. Saudara adalah keturunan orang kuat!" jelas Robert yang juga pakar possibility thinking itu.

Pemuda negro itu terdiam sembari merenungkan dalam-dalam pernyataan Robert. "Benar juga ya. Aku ini keturunan orang kuat. Kalau nenek moyangku lemah tentu aku tidak akan bisa ada sekarang ini," katanya membenarkan penjelasan Robert. "Saudara juga harus tahu, kalau nenek moyang saudara adalah para pekerja keras. Jika tidak, tentu mereka sudah mati sejak tiba di Amerika. Entah karena penindasan atau karena penyakit," lanjut Robert. Si negro kembali mengamini ucapan Robert. Perlahan namun pasti kepercayaan diri si negro mulai tumbuh. "Aku ini keturunan orang yang kuat dan pekerja keras."

Tahun-tahunpun berlalu. Suatu hari Robert kedatangan tamu seorang pemuda negro yang gagah dan berpakaian rapi. "Saudara, rasanya saya pernah bertemu saudara. Namun maaf, saya lupa," kata Robert. "Pak pendeta, sayalah pemuda negro yang putus asa saat saya datang ke Bapak beberapa tahun silam. Berkat motivasi bapak, sekarang saya bisa menjadi orang sukses. Saya kini seorang dokter. Terima kasih pak pendeta," kata si negro. Robert Schuller sangat terharu. Ia sama sekali tidak menyangka kalau pernyataan-pernyataan yang diucapkan beberapa tahun silam telah berhasil merubah hidup seorang anak manusia.

Peristiwa yang dialami si negro juga kerap kali kita alami dalam hidup ini. Seringkali kita merasa tidak bisa meraih kesuksesan dalam hidup ini karena faktor-faktor tertentu, baik di dalam maupun di luar diri kita. Padahal firman Tuhan dalam Amsal 23:7 jelas-jelas mengatakan, "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." Ingat, firman Tuhan tidak pernah mengatakan apa yang terjadi padamu atau apa yang terjadi di sekitarmu begitulah kamu. Jadi, yang terpenting adalah apa yang terjadi di dalam diri kita. Jika kita merasa kita mampu, kita akan bergerak maju untuk menggapai mimpi kita. Sebaliknya jika kita merasa kita tidak mampu, kita akan cenderung berdiam diri.

Mentor saya, Pak Andrie Wongso mengatakan agar bisa sukses seseorang harus mampu melepaskan diri dari jeratan mitos-mitos menyesatkan. "Tidak sedikit orang yang masih mempercayai bahwa sukses itu terkait dengan nasib, keturunan, pendidikan, fisik, kesehatan, warna kulit, jenis kelamin, shio, zodiak, waktu lahir, umur, dsb. Ini adalah mitos-mitos menyesatkan yang sangat menghambat pengembangan potensi diri," kata Andrie yang juga Motivator No.1 Indonesia itu.

Andrie Wongso sendiri semasa kecil pernah diramalkan oleh seorang paranormal. "Kamu tidak mungkin sukses sebab kamu bershio kuda. Lagipula, kamu lahir pada pagi hari. Artinya, ketika semua orang masih tidur kamu sudah mulai bekerja. Kamu akan jadi kuli seumur hidupmu," kata paranormal tersebut. Andrie yang putus sekolah saat di bangku kelas 6 SD itu sama sekali tidak mempercayai ucapan sang paranormal. Ia memiliki satu prinsip hidup yang sangat diyakininya yakni success is my right<.i>. "Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu. Kesuksesan adalah milik Anda, milik saya dan milik siapa saja yang benar-benar menyadari, menginginkan dan memperjuangkan dengan sepenuh hati," katanya. Itulah sebabnya ia dikenal memiliki dua gelar informal yakni SDTT, TBS alias Sekolah Dasar Tidak Tamat, Tapi Bisa Sukses.

Ya, kesuksesan akan bisa Anda raih selama Anda merasa layak mendapatkannya dan terus memperjuangkannya. Ken Blanchard sering mengatakan people who feel good about themselves produce good results. Jadi, yang terpenting adalah apa yang Anda katakan tentang diri Anda sendiri. Bukan apa kata orang lain!

Artikel ini dikutip dari Buku Melangkah Maju di Masa Sulit (Stand Strong) karya Paulus Winarto, Penerbit Andi 2005.

Paulus Winarto adalah pemegang 2 Rekor Indonesia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni sebagai pembicara seminar yang pertama kali berbicara dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di angkasa. Sejumlah bukunya masuk dalam kategori best seller nasional (First Step to be An Entrepreneur, Reach Your Maximum Potential dan The Leadership Wisdom). Ia dapat dihubungi melalui e-mail: pwinarto@cbn.net.id(joe)

Source : Paulus Winarto

by :Indra putra

Tidak ada komentar: