Dalam dunia kerja melakukan kesalahan adalah hal yang lumrah. Semua posisi jabatan mulai pimpinan hingga bawahan pernah melakukannya. Tapi pertanyaannya adalah haruskah Anda mengakui kesalahan yang telah diperbuat kepada atasan dan bagaimana sajakah caranya?
Tidak mudah memang mengakui kesalahan karena dapat memberikan penilaian minus atas integritas Anda di mata atasan. Akan tetapi, menyembunyikan kesalahan juga merupakan perbuatan yang sia-sia karena lambat laun hal tersebut pasti menyembul ke permukaan. Lantas, bagaimana cara menyelamatkan diri dari situasi tersebut?
Mencari solusi
Menurut Angie Morgan, co-author buku berjudul Leading from the Front: No-Excuse Leadership Tactics for Women, begitu Anda menyadari telah membuat kesalahan, maka segeralah mencari solusi sebagai jalan keluar dari kekacauan yang ditimbulkan. Dengan demikian, Anda menunjukkan sikap bertanggungjawab dan tidak lepas tangan atas kesalahan yang dilakukan.
Semakin lama Anda mendiamkan persoalan, maka semakin besar dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Apabila Anda menyadari telah membuat suatu kesalahan fatal, mengakui hal tersebut kepada atasan barangkali merupakan pilihan terbaik daripada membiarkan situasi kian memburuk.
Atasan akan lebih menghargai jika Anda berani terbuka dan mengakui kesalahan dengan segera, sehingga bisa bersama-sama mencari solusi untuk memecahkan permasalah yang ditimbulkan.
Belajar dari kesalahan
Tidak sedikit orang yang ragu mengakui kesalahan karena tidak ingin dicap bodoh dan tidak kompeten. Padahal, menurut Tavris, penulis buku berjudul Mistakes, orang yang berani mengakui kesalahan tidak melihat kesalahan tersebut sebagai sebuah refleksi atas karakter atau kemampuan mereka sendiri.
Selain itu, Paul Fecella, CEO firma konsultan Inside Management berpendapat, kemampuan untuk mengakui kesalahan juga tergantung pada tingkat toleransi masing-masing individu. Mampukah Anda tidur nyenyak di malam hari sementara tahu telah melakukan kesalahan yang tidak diakui? Jawabannya tentu tergantung pada diri Anda sendiri.
by :Indra putraMencari solusi
Menurut Angie Morgan, co-author buku berjudul Leading from the Front: No-Excuse Leadership Tactics for Women, begitu Anda menyadari telah membuat kesalahan, maka segeralah mencari solusi sebagai jalan keluar dari kekacauan yang ditimbulkan. Dengan demikian, Anda menunjukkan sikap bertanggungjawab dan tidak lepas tangan atas kesalahan yang dilakukan.
Semakin lama Anda mendiamkan persoalan, maka semakin besar dampak negatif yang mungkin ditimbulkan. Apabila Anda menyadari telah membuat suatu kesalahan fatal, mengakui hal tersebut kepada atasan barangkali merupakan pilihan terbaik daripada membiarkan situasi kian memburuk.
Atasan akan lebih menghargai jika Anda berani terbuka dan mengakui kesalahan dengan segera, sehingga bisa bersama-sama mencari solusi untuk memecahkan permasalah yang ditimbulkan.
Belajar dari kesalahan
Tidak sedikit orang yang ragu mengakui kesalahan karena tidak ingin dicap bodoh dan tidak kompeten. Padahal, menurut Tavris, penulis buku berjudul Mistakes, orang yang berani mengakui kesalahan tidak melihat kesalahan tersebut sebagai sebuah refleksi atas karakter atau kemampuan mereka sendiri.
Selain itu, Paul Fecella, CEO firma konsultan Inside Management berpendapat, kemampuan untuk mengakui kesalahan juga tergantung pada tingkat toleransi masing-masing individu. Mampukah Anda tidur nyenyak di malam hari sementara tahu telah melakukan kesalahan yang tidak diakui? Jawabannya tentu tergantung pada diri Anda sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar