Pasang Iklan hubungi Indra 02191872929

Pasang Iklan link perusahaan di informasi komersial Rp 75,000 /bulan

Pasang Iklan Sponsor Perusahaan Rp 100,000 /bulan


Info Hubungi Indra: 021 9187 2929-0813 9809 1829


Kamis, 16 September 2010

Sakit Migren, Pakai Kaca Mata Hitam Aja!


Sumber: kompas.com
Bila Anda kerap menderita akibat sakit migren, nasihat yang satu ini mugkin dapat dicoba. Tidurlah sambil mengenakan kaca mata hitam!
Peneliti di Israel mengindikasikan, beristirahat dengan menggunakan kaca mata hitam mungkin dapat membantu mengatasi sakit migren kronis. Sudah sejak lama diketahui, cahaya membuat sakit migren makin menjadi-jadi. Tetapi hingga kini belum ada penjelasan mengapa hal itu terjadi.

Para ahli dari Beth Israel Deaconess Medical Centre berhasil memecahkan misteri itu. Mereka mengidentifikasi pola visual yang menyebabkan sensitivitas terhadap cahaya pada saat migren, baik pada orang buta maupun pada orang dengan penglihatan normal.
"Penderita migren dapat mengenakan kaca mata hitam bahkan pada malam hari," ungkap penulis riset Dr Rami Burstein, professor anestesi dan pengobatan kritis di BIDMC dan Harvard Medical School, seperti dikutip Nature Science. Ia menambahkan cahaya yang paling suram pun dapat membuat sakit migren memburuk.

Sakit migren pain diyakini terjadi ketika meninges, sistem membran yang melapisi otak dan sistem saraf pusat, mengalami gangguan atau iritasi. Hampir 85 persen pasien migren menjadi sangat sensitif terhadap cahaya, atau dikenal dengan istilah photophobia.

Dari observasi terungkap bahwa pasien buta penderita migren pun mengalami photophobia. Inilah membuat Burstein dan rekannya Rodrigo Noseda, PhD, membuat hipotessa bahwa sinyal yang dikirim dari retina melalui saraf optik dapat memicu rasa sakit yang intensif.
Dalam risetnya, peneliti memantau dua kelompok tuna netra penderita sakit kepala migren. Pasien kelompok pertama mengalami kebutaan total akibat penyakit mata seperti kanker retina dan glaukoma. Mereka tidak dapat melihat gambar atau menangkap cahaya.  Oleh sebab itu pula, mereka tidak dapat mempertahankan siklus tidur-bangun yang normal.

Pasien di kelompok kedua mengalami kebutaan akibat penyakit retina degeneratif  seperti retinitis pigmentosa. Meskipun tak dapat melihat gambar, mereka masih dapat mendeteksi hadirnya cahaya dan mempertahankan siklus tidur normal.

by :Indra putra

Tidak ada komentar: