Perayaan Lebaran dengan makan bersama keluarga boleh jadi sudah usai. Kini waktunya perayaan berlanjut bersama rekan dan relasi kerja di luar rumah. Tawaran makan dan hidangan melimpah dan sulit rasanya menolak. Tak beretika rasanya jika menolak pemberian orang lain, bukan?
Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit tertentu, mengatur pola makan sudah menjadi kewajiban. Perayaan Lebaran dengan berbagai hidangan tidak menjadi masalah asalkan Anda tahu tekniknya. Agar suasana menyenangkan ber-Lebaran tak berujung dengan penyakit yang kambuh.
Ahli gizi klinis dr Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK, mengutarakan, riwayat kesehatan tetap perlu diperhatikan saat menyantap hidangan Lebaran. Agar tak membuat kecewa tuan rumah, tetaplah makan hidangan yang tersedia, namun kurangi porsinya. Anda juga perlu menetralisasi asupan berlemak tersebut dengan memperbanyak makan buah dan sayur.
"Makan sedikit saja, karena biasanya kalau Lebaran Anda tidak hanya mengunjungi satu tempat saja. Kurangi porsi makan, misalnya dengan hanya mencicipi makanan yang dihidangkan," kata Fiastuti, seperti ditayangkan Metro TV, Selasa (14/9/2010) lalu.
Cara lainnya, selain mengurangi porsi, adalah memperbanyak makanan mengenyangkan dengan kalori rendah. Seperti agar-agar, buah, sayuran, dan susu tanpa lemak. Kurangi porsi makanan manis dan berlemak. Jika pun Anda tetap menyantap makanan berlemak tinggi, netralisasi dengan asinan, gado-gado, dan buah segar. Tak sulit menemukan makanan enak namun sehat kan?
Mengonsumsi makanan berlemak berlebihan menimbulkan risiko hiperkolesterol. Sedangkan hidangan Lebaran umumnya mengandung protein hewani yang mengandung lemak tinggi seperti rendang, semur daging, gulai, opor ayam, dan makanan bersantan lainnya. Anda yang memiliki riwayat penyakit kolesterol tinggi, sebaiknya cukup mencicipi saja hidangan berlemak yang tersaji. Jangan mengonsumsinya dengan porsi lengkap. Mengonsumsi daging berlebihan juga berisiko bagi penderita asam urat. Sementara penderita diabetes perlu mengurangi porsi makanan manis seperti cake atau cookies karena berisiko menaikkan kadar gula darah
Bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit tertentu, mengatur pola makan sudah menjadi kewajiban. Perayaan Lebaran dengan berbagai hidangan tidak menjadi masalah asalkan Anda tahu tekniknya. Agar suasana menyenangkan ber-Lebaran tak berujung dengan penyakit yang kambuh.
Ahli gizi klinis dr Fiastuti Witjaksono, MS, SpGK, mengutarakan, riwayat kesehatan tetap perlu diperhatikan saat menyantap hidangan Lebaran. Agar tak membuat kecewa tuan rumah, tetaplah makan hidangan yang tersedia, namun kurangi porsinya. Anda juga perlu menetralisasi asupan berlemak tersebut dengan memperbanyak makan buah dan sayur.
"Makan sedikit saja, karena biasanya kalau Lebaran Anda tidak hanya mengunjungi satu tempat saja. Kurangi porsi makan, misalnya dengan hanya mencicipi makanan yang dihidangkan," kata Fiastuti, seperti ditayangkan Metro TV, Selasa (14/9/2010) lalu.
Cara lainnya, selain mengurangi porsi, adalah memperbanyak makanan mengenyangkan dengan kalori rendah. Seperti agar-agar, buah, sayuran, dan susu tanpa lemak. Kurangi porsi makanan manis dan berlemak. Jika pun Anda tetap menyantap makanan berlemak tinggi, netralisasi dengan asinan, gado-gado, dan buah segar. Tak sulit menemukan makanan enak namun sehat kan?
Mengonsumsi makanan berlemak berlebihan menimbulkan risiko hiperkolesterol. Sedangkan hidangan Lebaran umumnya mengandung protein hewani yang mengandung lemak tinggi seperti rendang, semur daging, gulai, opor ayam, dan makanan bersantan lainnya. Anda yang memiliki riwayat penyakit kolesterol tinggi, sebaiknya cukup mencicipi saja hidangan berlemak yang tersaji. Jangan mengonsumsinya dengan porsi lengkap. Mengonsumsi daging berlebihan juga berisiko bagi penderita asam urat. Sementara penderita diabetes perlu mengurangi porsi makanan manis seperti cake atau cookies karena berisiko menaikkan kadar gula darah
by :Indra putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar